"Kami tak mau membebani atlet," kata Ketua Umum PBSI Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi, kemarin.
Target ini persis dengan target Sulawesi Selatan dalam kejurnas
di Bali, Desember tahun lalu. Kala itu, tim bulu tangkis daerah ini
sukses melampaui target. Mereka meraup satu medali perak dan tiga medali
perunggu.
Menurut Devo, sistem laga Sirnas bersifat terbuka dan tidak
terbagi dalam provinsi unggulan dan non-unggulan, seperti halnya
kerjurnas. Selain itu, dalam Sirnas, atlet tidak sebatas mewakili
daerah, tapi juga klub.
Devo optimistis Provinsi Sulawesi Selatan akan
8 golongan penerima zakat menjadi kekuatan
baru di pentas badminton nasional. Sebab, geliat cabang olahraga tepok
bulu di Sulawesi Selatan, amat signifikan.
Juru bicara PBSI Sulawesi Selatan, Michael Kiky, menambahkan,
Sirnas Makassar menjadi kesempatan atlet dari kawasan timur Indonesia
(KTI) untuk mengasah kemampuan. Sebab, Makassar, menjadi satu-satunya
kota penyelenggara di KTI. Sembilan seri lain digelar di Batam, Jakarta,
Tasikmalaya, Palangkaraya, Solo, Denpasar, Padang, Banten, dan
Surabaya.
Seri perdana Sirnas ini, kata Michael, akan diikuti oleh semua
atlet pemusatan latihan nasional, plus beberapa atlet luar negeri.
Penyelenggara akan membatasi jumlah peserta hingga 1.000 orang.
Pendaftaran dibuka pada Januari sampai besok di PBSI pusat dan provinsi.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo
mengapresiasi kegigihan PBSI provinsi untuk menghadirkan Sirnas. "Saya
harap Sirnas bisa di-manage lebih baik," kata dia.
TRI YARI KURNIAWAN
Title : PBSI Sulawesi Selatan Bidik 8 Besar dalam Sirkuit Nasional
Description : "Kami tak mau membebani atlet," kata Ketua Umum PBSI Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi, kemarin. Target ini persis dengan target S...