SPREISHOP - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko
Murjanto, mengatakan sebagian besar proyek EINRIP sudah selesai
dikerjakan. Saat ini tinggal beberapa proyek di Gorontalo, Nusa Tenggara
Barat, dan Nusa Tenggara Timur yang masih berjalan. Nilai investasi
dari setiap proyek tersebut sekitar Rp 200 miliar.
Kementerian, kata Djoko, belum memiliki proyek lain di bidang
infrastruktur yang didanai Australia setelah berakhirnya EINRIP. Selain
itu, Kementerian belum bisa menentukan alternatif negara pemberi hibah
jika Australia menghentikan seluruh kerja sama di bidang ekonomi. "Belum
tahu negara mana yang bisa memberi hibah," ujarnya kemarin.
EINRIP adalah proyek pekerjaan infrastruktur di sejumlah daerah
di Indonesia timur sejak 2007. Beberapa proyek yang dibiayai hibah dari
Australia ini antara lain proyek air bersih serta sanitasi di
Kalimantan, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Lebih lanjut Djoko mengungkapkan, pengurusan hibah dari Australia
lebih mudah dibanding mengurus hibah dari Jepang ataupun Bank Dunia.
Hibah Australia memungkinkan Indonesia melakukan tender serta teknis
pekerjaan secara bebas.
Indonesia dan Australia telah terlibat dalam kerja sama di sektor
konstruksi untuk jangka waktu yang lama, khususnya dalam pembangunan
jalan. Walaupun hubungan keduanya memanas, Djoko memastikan proyek yang
sudah disepakati kedua negara bisa terus berjalan.
Adapun Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia,
Rahmat Gobel, mengatakan Indonesia tidak perlu khawatir jika memanasnya
hubungan Indonesia dengan Australia berdampak terhadap bantuan hibah di
sektor infrastruktur. Menurut dia, sebenarnya banyak investor asing
ataupun lokal yang berminat menggarap proyek infrastruktur di Indonesia.
"Tapi banyak masalah yang sebenarnya justru jadi penghambat,
seperti kepastian hukum, masalah perizinan, pembebasan lahan," katanya
kepada Tempo kemarin. Jika semua itu beres, kata Rahmat, seharusnya
tanpa hibah dari negara lain pun Indonesia tidak perlu khawatir karena
banyak yang ingin berinvestasi.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny
Sri Hartati mengatakan memburuknya hubungan akan merugikan kedua negara.
"Jika dihitung secara kasar, Australia pasti lebih rugi karena, selain
sektor infrastruktur, ketergantungan Australia pada Indonesia juga
besar, khususnya di sektor perdagangan,"
katanya.
Title : Proyek Hibah Infrastruktur Terancam Bakal Terhenti
Description : SPREISHOP - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, mengatakan sebagian besar proyek EINRIP sudah selesai...